Tinjau Longsor Petungkriyono, Ini Langkah Pemprov Jateng

inilahjateng.com (Pekalongan) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menangani dampak bencana longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Hingga hari ini, jumlah korban meninggal dunia mencapai 20 orang, termasuk daftar orang hilang yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Sementara, tujuh orang masih dinyatakan hilang. Sebagian korban luka ringan telah pulang, sedangkan korban luka berat dirawat di rumah sakit terdekat.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengungkapkan sebanyak 500 petugas gabungan, termasuk relawan, telah dikerahkan untuk membantu pencarian korban hilang, membuka akses jalan, serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Longsor yang dipicu oleh hujan deras selama 2-3 jam ini menyebabkan tiga rumah dan satu kafe rusak berat.
Selain itu, lanjutnya, akses jalan menuju Kecamatan Petungkriyono terganggu akibat tanah longsor dan pohon tumbang.
Ditambah, tiga jembatan utama juga dilaporkan putus, sehingga menghambat pengiriman bantuan.
“Kami sudah rapatkan langkah-langkah penanganan. Sebagai tahap awal, akan dibangun jembatan darurat (bailey) untuk menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro. Dengan ini, warga tidak perlu mengambil jalan memutar,” ungkapnya saat mengunjungi lokasi bencana, Rabu (22/1/2025).
Lebih lanjut dirinya membeberkan berbagai bantuan untuk warga terdampak terus berdatangan, termasuk dari Kementerian Sosial, Pemprov Jateng, Pemkab Pekalongan dan Bulog.
Dirinya menuturkan bantuan yang diberikan berupa sembako, kasur lipat, pakaian, selimut, dan alat mandi telah disalurkan melalui posko bencana untuk kebutuhan anak-anak, mainan juga telah disiapkan.
“Dapur umum sudah operasional sejak pagi, memastikan kebutuhan makan para pengungsi terpenuhi,” tambahnya.
Disisi lain, Nana menyampaikan duka cita mendalam atas bencana yang menewaskan puluhan jiwa tersebut.
“Kami bersama Forkopimda Jateng dan Kabupaten Pekalongan turut berdukacita atas musibah ini. Penanganan dan pencarian korban terus dilakukan hingga tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggulangan, mengatakan Kecamatan Petungkriyono merupakan daerah perbukitan yang rawan longsor.
Oleh karena itu, mitigasi risiko bencana akan menjadi fokus pemerintah ke depan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Penanganan awal sudah kami lakukan untuk membuka akses jalan, sehingga bantuan bisa masuk lebih lancar. Ke depan, evaluasi kawasan rawan longsor akan menjadi prioritas,” tambahnya. (BDN)