Sampaikan Visi Misi, Yoyok-Joss Dapat Lontaran Tak Mengenakan dari Pendukung Agustina-Iswar
inilahjateng.com (Semarang) – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut dua Yoyok Sukawi-Joko Santoso alias Joss mendapat perlakuan tak mengenakan dari pendukung rivalnya, Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin.
Pendukung Agustina-Iswar itu tak henti-hentinya melontarkan perkataan-perkataan yang seharusnya tak disampaikan saat Yoyok-Joss menyampaikan visi misi di segmen Debat Publik Ketiga Pilwakot Semarang di Rama Shinta Ballroom, Hotel Patra Jasa Semarang, Jumat (15/11/2024) malam.
“Huu… huu… huuu…,” saat Yoyok memulai menyampaikan visi misinya.
Saat itu, Yoyok menyampaikan cerita blusukan ketika bertemu masyarakat Kota Semarang.
Banyak orang tua penerima beasiswa PIP yang berharap dilanjutkan dan diperbanyak.
Yoyok juga menceritakan bertemu Pak Suwanto, penyandang disabilitas yang aktif berorganisasi dan beraktivitas sosial ingin diberi kesempatan yang sama agar bisa berkontribusi.
Termasuk juga saat dirinya bertemu para seniman di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yang mengeluh karena akses latihan kesenian, dan berkebudayaan terbatas.
Terlebih saat Yoyok menyampaikan gagasanya terkait Semarang Smart Respons, sebuah call center 24 jam bagi warga Kota Semarang.
“Di bawah kepemimpinan Yoyok-Joko Santoso bagi seluruh anak-anakku di Kota Semarang, kami sudah siapkan SPP gratis SD, SMP, MI, MTs negeri maupun swasta, makan bergizi gratis, Trans Semarang gratis, internet gratis,” katanya.
Namun, lagi-lagi teriakan tak mengenakan dilontarkan oleh pendukung Agustina-Iswar.
“Huu… ngapusi… (bohong-red),” teriak pendukung Agustina-Iswar yang berjuluk Jagoanku Agustina-Iswar alias Jaguar tersebut.
Begitu pula, ketika Calon Wakil Wali Kota Semarang Joko Santoso menambahkan pernyataan visi misi pasangan yang diusung oleh Koalisi Semarang Maju Bermartabat tersebut.
Ada saja, oknum melontarkan perkataan-perkataan yang mengandung unsur menghina.
“Huu… goblok, ngapusi,” teriak pendukung paslon yang diusung PDI Perjuangan itu.
Padahal, saat itu Joko sedang menjelaskan Semarang merupakan kota multikultural dengan beragam etnis dan budayanya yang dipasang menjadi desain jaket Yoyok-Joss tersebut. (RED)